Kamis, 10 Februari 2011

Usaha Ternak Bebek

Usaha bebek merupakan suatu usaha yang dikategorikan sebagai usaha yang gampang-gampang susah. usaha itik merupakan usaha yang dimana seorang pemilik harus ampu untuk teliti dalam memberikan vitamin serta makanan agar hasil produksi yang didapat memiliki mutu yang baik sesuai dengan pemeliharaannya.
Sarana Dan Prasaran Yang Dibutuhkan Dalam Membuka Usaha
Modal yang akan kami gunakan nantinya untuk membuka usaha adalah sebesar
Rp. 42.750.000,00. Modal tersebut akan dibagi menjadi dua usaha untuk
mengembangankan usaha peternak itik ini yaitu pada usaha yang pertama itik petelur
dengan modal yang akan digunakan adalah sebanyak Rp. 15.000.000,-. Dan pada
usaha yang kedua yaitu penjualan bibit itik petelur atau DOD yang penetasannya
dilakukan dengan mesin penetas telur dengan modal Rp. 2.7750.000,00.
Adapun saran dan prasaran yang diperlukan dalam pengembangan usaha yaitu:
 Usaha itik petelur
- Kandang (atap, bambu, tempat makan dan minum itik ) Rp. 750.000,00
- Pakan selama 3 bulan Rp.150.000 (itik digembala jadi untuk makanannya
tidak terlalu banyak mengabiskan makanan tambahan)
- Trasportasi Rp. 100.000,00 (lokasi usaha tidak terlalu jauh dengan pasar
sehingga dalam pemasaranya tidak terlalu banyak memakan biaya
trasportasi).
- Tenaga kerja 1orang (Rp. 125.000,00/bulan)
 Usaha penetasan telur
- 50 unit mesin tetas
- Kandang DOD 30 unit
- Listrik/penerangan
- Tenaga kerja 2 orang (Rp.250.000,00/orang per bulan)
Analisis usaha ternak itk petelur merupakan perhitungan biaya dan pendapatan
selama usaha dijalankan. Analisis usaha menjadi gambaran bagi peternak untuk
melakukan perencanaan usaha.
Perhitungan biaya dan pendapatan usaha ternak itik petelur dilakukan
berdasarkan sistem pemeliharaan. Ini bertujuan untuk calon investor atau calon
peternak untuk memilih salah satu sistem pemeliharaan itik petelur sesuai keinginannya.
Analisis usaha ternak itik petelur yang akan dirilis iyalah dengan sistem semiintensif,
yaitu pemeliharaan itik dalam kandang dengan tetap memperhatikan naluri itik yang
terutama biaya pembuatan kandang yang dapat ditekan. Beberapa asumsi yang
digunakan dalam menghitung biaya dan pendapatan usaha adalah sebagai berikut :
 Jumlah itik yang digembalakan 500 ekor.
 Produktivitas itik sekitar 50%
 Waktu pemeliharaan 3 bulan.
 Harga telur Rp 600,00/butir.
 Harga itik yang sudah siap bertelur Rp 22.000,00/ekor.
 Jumlah itik yang mati selama pemeliharaan 1%.
 Harga itik afkir Rp 12.000,00/ekor.
a. Biaya Usaha
- Bibit siap bertelur 500 x Rp. 20.000,00……………………… Rp. 10.000.000,00
- Biaya tenaga kerja 1orang …………………………………… R p. 1.500.000,00
- Sewa lahan selama 3 bulan…………………………………… Rp. 2.500.000,00
- Pembuatan kandang……………………….............................. Rp. 750.000,00
- Biya pakan selama 3 bulan……………………………………. Rp. 150.000,00
- Biaya transportasi ……………………………………………… Rp. 100.000,00
Total biaya Rp. 15.000.000,00
munyukai air. Dalam sistem ini itik diberi kesempatan bermain,beristirahat, dan berenang
di dalam kolam yang telah disediakan di dalam dan sekitar kandang sehingga itik
merasa tetap hidup di alam bebas. Sistem pemeliharaan ini banyak diterapkan oleh
peternak itik karena diangap cocok dengan karakteristik itik lokal. Selain itu, biaya
pemeliharaannya pun relatif murah dibandingkan dengan pemeliharaan secara intensif,
Penerimaan
- Penjualan telur 495 ekor x 50% x 90 hari x Rp. 600,00……….. Rp. 13.365.000,00/
- Penjualan itik afkir 495 x Rp. 12.000,00…………………….…… Rp. 5.940.000,00
Total biaya Rp. 19.305.000,00
c. Pendapatan
Total penerimaan- total biaya………………………………………… Rp. 4.305.000,00
d. Return coct ratio (R/C)
R/C = Total penerimaan/ total biaya = Rp. 19.305.000,00/ Rp. 15.000.000,00 = 1,28
Denga nilai R/C maka usaha ini layak karena setiap penambahan biaya sebesar
Rp. 1.000,00 akan diperolah tambahan penerimaan sebesar Rp. 1.280,00.
E. Analisa

Beberapa asumsi yang digunakan dalam meningkatkan biaya dan pendapatan
usaha penetasan telur untuk menghasilkan DOD adalah sebagai berikut.
 Disiapkan 50 unit mesin tetas dengan kapasitas produksi 350 butir/ unit.
 Harga mesin tetas sederhana sebesar Rp. 150.000,00/unit dengan masa
pemakaian ekonomi 5 tahun.
 Produksi DOD dilakukan satu kali dalam sebulan sehingga dalam setahun
dilakukan penetasan sebanyak 12 kali.
 Kandang DOD berkapasitas 500 ekor sebanyak 30 unit.
 Harga kandang DOD Rp. 125.000,00/unit.
 Daya telur tetas rata-rata 85%.
 Harga telur tetas Rp. 1000,00/butir
 Harga DOD jantan dan betina R.p. 2.500,00/ekor
Berikut ini hasil perhitungan biaya usaha, penerimaan penjualan DOD (anak itik umur 1
hari), pendapatan, dan kelayakan usaha selama satu tahun.
a. Biaya usaha
- Telur tetas Rp. 17.500 x Rp. 1000,00…………………… Rp. 17.500.000,00
- Biaya tenaga kerja………………………………………… Rp. 3.000.000,00
- Biaya penyusutan mesin tetas Rp.300.000,00 x 50 unit Rp. 1.500.000,00
- Biya penyusutan kandang DOD Rp. 25.000,00 x 30 unit Rp. 750.000,00
- Biaya listrik……………………………………………… …. Rp 3.500.000,00
- Biya lain……………………………………………………... Rp. 1.500.000,00
Total Biaya Rp. 27.750.000,00
b. Penerimaan
DOD 17.500 x 85 % x Rp. 2.500,00……………………… RP 37.187.000,00
c. Pendapatan
Pendapatan total biaya ………………………………… Rp. 9.437.500,00
d. Return Cost Ratio (R/C)
R/C = Penerima = Rp. 37.187.500,00 = 1,34
Total biaya Rp. 27.750.000,00
Dengan nilai R/C 1,34 maka usaha ini layak karena setiap penambahan biaya sebesar
Rp. 1000,00 akan diperoleh tambahan sebesar Rp.1.340,00.
F. Kesimpulan
Dari kedua usaha yang dilakukan di dapatkan keuntungan sebagai berikut:
Modal awal………………………………………………….. Rp. 42.750.000,00.
Usaha 1: USaha Itik Petelur
Modal Usaha……………………………………….... Rp. 15.000.000,00
Keuntungan Usaha………………………………….. Rp. 4.305.000,00/bulan
Usaha 2 : Telur Tetas
Modal Usaha………………………………………… Rp. 27.750.000,00
Keuntungan Usaha ………………………………… Rp. 9.437.500,00/bulan
Jadi keuntungan yang didapatkan selama 1 bulan adalah
Rp. 4.305.000,00/bulan + Rp. 9.437.500,00/bulan = Rp. 13.742.500,00/ bulan
= Rp. 164.910.000,00/tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar