Senin, 08 Maret 2010

Cinta

Cinta memang selalu datang dengan membawa sebuah senyuman dikala kita merasakan sesuatu yang amat sangat didalam dada kita, dimana kita tidak bisa untuk menolak kehadirannya untuk menyapa dengan senyuman manis yang mengetarkan hati ini. Selalu terbayang akan ucapan manis, janji suci yang terasa begitu menyejukan hati ini. Oooooh indahnya senyuman mu dikala kau hadir didiriku, indah disaat kau menyapa denghan senyuman manis mu, aku tak bisa menolak akan segala sapa mu.
Ternyata semua itu hanya bersifat sementara, taka akan lama lagi setelah semua nya akan tercapai maka cinta akan membekaskan luka yang membuat hati ku tergolek tak berdaya. Ya semua hanya sebuah rasa, rasa luka yang membekas didada ini, luka yang tidak akan pernah hilang dari ingatan ku akan pertama kali kamu hadir dihatiku.
Begitu indah pab
ila kita mengingatnya, dan sangat sakit ketika kita mengingat dia pergi meninggalkan kita dengan sebuah goresan luka. Apakah cinta memang seperti itu, datang dengan senyuman dan pergi tanpa menoleh kebelakang. Huf hidup terlalu indah, indah bila kita mampu untuk menetapkan segala tujuan yang ada, dengan segala semua harapan, mimpi yang kita buat, dan berusaha untuk menetapkan segala cara untuk mencapai impian kita.
Kubur dalam semua rasa yang ada dan jangan pernah untuk membuka segala bekas luka yang didalam dada kita, bangkit bangkit bangkit dan taklukan semua rasa rasa harapan harapan yang telah kita impikan. Kubur dalam cinta yang telah membuatmu luka, biarkan dia mati dengan sendirinya dengan segala harapan dan janji yang pernah terucap ketika kita menikmati manis nya cinta. Biarkan mati dan jangan lah ada niat untuk membangkitkan dia dari jurang kematian.
Lembaran baru lebih indah dibandingkan kita hanya terpuruk dari kejamnya sebuah rasa yang bernama cinta.